Rakernas Forum Arimatea di Kota Makassar di penghujung 2014 (Dok. Arimatea Makassar) |
MAKASSAR
- Rapat kerja nasional (Rakenas) Forum Advokasi Rehabilitasi Imunisasi Aqidah
yang Terpadu Efektif dan Aktual (Arimatea) yang berlangsung selama tiga hari di
Gedung LEC UP Athirah Bukit Baruga, Antang, Kota Makassar, menghasilkan
keputusan untuk mengubah Arimatea yang selama ini berbentuk forum menjadi
organisasi masyarakat (Ormas).
Ketua Arimatea Sulsel, Saftani Muhammad Ridwan, mengatakan
sebelum rencana itu terwujud, pengurus di tingkat pusat dan di daerah akan
terlebih dahulu memantapkan konsolidasi internal lembaga terutama dalam hal
penguatan sumber daya manusia.
Selain itu, juga akan digalakkan kerjasama dengan jajaran
organisasi masyarakat Islam lainnya untuk saling bahu-membahu dalam gerakan
dakwah.
"Untuk wilayah Sulsel, kami akan menggagas kerjasama dengan
lembaga pesantren, salah satunya dengan Pesantren Darul Istiqamah Maccopa,
Kabupaten Maros," kata Saftani di sela penyelenggaraan Rakernas Jumar, 8 Desember 2014.
Dia menambahkan, Arimatea sangat membutuhkan keterlibatan
pesantren, sebab rata-rata kasus pendangkalan akidah membutuhkan pendampingan
dalam upaya rehabilitasi.
Terutama di wilayah timur Indonesia, khusus di Kota Makassar dan
sekitarnya, Arimatea akan meningkatkan peran dakwah ke tengah masyarakat, baik
yang kasus pemurtadan, maupun muallaf.
"Rakernas juga menghasilkan kesepakatan akan membuka wadah
persaudaraan muallaf guna meningkatkan kepedulian terhadap muallaf dan sebagai
respons atas meningkatnya jumlah muallaf di beberapa wilayah seperti di Sulsel,
Kalimantan Timur, dan Papua," jelas Saftani.
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Istiqamah Muzakkir Arif yang
menyempatkan diri hadir dalam Rakernas tersebut menyambut baik ajakan kerjasama
Arimatea.
Rakernas itu dihadiri sejumlah perwakilan pengurus dari seluruh
wilayah di Indonesia. Ketua Umum Forum Arimatea Pusat, Yusuf Ismail Al Hadid,
menjelaskan terlaksananya Rakernas itu sebagai bentuk bahwa Arimatea masih
senantiasa menunjukkan eksistensinya dalam menggiatkan dakwah terhadap ancaman
pendangkalan akidah.
"Arimatea senantiasa berdakwah dengan cara-cara yang bijak
dan santun. Objek dakwahnya jelas, tentang akidah, sebab jika akidah seseorang
sudah rusak, maka rusaklah semuanya," ujar Yusuf.
Pembina Arimatea Sulsel, Hasan Basri, menganggap basis dakwah
Arimatea sama sekali tidak terkooptasi dengan kepentingan politik pragmatis,
sehingga seyogianya seluruh pihak memberikan dukungan.
"Saya sepakat dengan gerakan dakwah Arimatea, karena metode
dakwahnya dilakukan di luar Islam. Dan memang dakhwah seharusnya begitu,"
tukas Hasan.
Sumber: www.makassar.tribunnews.com (dok. 2014/12/08)
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !